Terjadinya Petir dan Dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan
Di
musim penghujan seperti ini pastinya kita selalu waswas akan terjadinya
kilat atau petir, keras nya suara dan percikan sinar nya membuat
seseorang menjadi takut yang ter amat sangat.
Pada kali
ini saya ingin menjelaskan bagaimana terjadinya petir dan sebuah dampak
yang ditimbulkan terhadap kehidupan sehari-hari.
Silahkan di baca..
Sambaran tidak langsung (jarak jauh)
Sambaran
tidak langsung (jarak jauh) yaitu sambaran yang jauh dari obyek.
Sambaran suatu titik diluar obyek bisa sampai dengan ratusan Km sehingga
menimbulkan hantaran gelombang berjalan (electromagnetic wave) atau
induksi yang menuju ke peralatan listrik atau elektronika melalui
saluran listrik, telekomunikasi atau pipa air. Akibat sambaran tersebut
timbul tegangan lebih yang merupakan nilai puncak tegangan dan nilai
kecuraman tegangan.
Petir merupakan
hasil pemisahan muatan listrik secara alami di dalam awan badai. Di
dalam awan terjadi pemisahan muatan. Beberapa teori menyatakan bahwa di
dalam awan badai, terdapat kristal es bermuatan positif, sedangkan titik
air bermuatan negatif. Mekanisme selanjutnya adalah timbulnya petir
yang diawali dengan pengembangan sambaran perintis (stepped downward
leader ). Gerakan ke bawah ini bertahap sampai dekat ke tanah, sehingga
muatan negatif yang dibawa oleh stepped leader tersebut memperbesar
induksi muatan positif di permukaan tanah, akibatnya gradien tegangan
antara dasar awan dengan tanah semakin besar.
Apabila
kedua akumulasi muatan ini saling tarik-menarik, maka muatan positif
dalam jumlah yang besar akan bergerak ke atas menyambut gerakan stepped
leader yang bergerak kebawah, akhirnya terjadi kontak pertemuan antara
keduanya. Gerakan keatas muatan positif tersebut membentuk suatu
streamer yang bergerak ke atas (upward moving streamer), atau yang lebih
populer disebut sebagai sambaran balik (return stroke) yang menyamakan
perbedaan potensial.
Sebuah
sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat
menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah
sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar
20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja.
Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengah
kecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara
Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan
96.000 km/jam.
EFEK SAMBARAN PETIR
Efek Listrik
Ketika
arus petir melalui kabel penyalur (konduktor) menuju resistansi
elektroda bumi instalasi penangkal petir, akan menimbulkan tegangan
jatuh resistif, yang dapat dengan segera menaikan tegangan sistem
proteksi kesuatu nilai yang tinggi dibanding dengan tegangan bumi. Arus
petir ini juga menimbulkan tegangan yang tinggi disekitar elektroda
bumi, yang sangat berbahaya bagi makluk hidup. Dengan cara yang sama
induktansi sistem proteksi harus pula diperhatikan karena kecuraman muka
gelombang pulsa petir. Dengan demikian tegangan jatuh pada sistem
proteksi petir adalah jumlah aritmatik komponen tegangan resistif dan
induktif.
Efek Tegangan Tembus – Samping
Titik
sambaran petir pada sistem proteksi petir bisa memiliki tegangan yang
lebih tinggi terhadap unsur logam didekatnya, sehingga dapat menimbulkan
resiko tegangan tembus dari sistem proteksi petir yang telah terpasang
menuju struktur logam lain. Jika tegangan tembus ini terjadi maka
sebagian arus petir akan merambat melalui bagian internal struktur logam
seperti pipa besi dan kawat. Tegangan tembus ini dapat menyebabkan
resiko yang sangat berbahaya bagi isi dan kerangka struktur perangkat
atau bangunan yang dilindungi.
EFEK THERMAL
Dalam
kaitannya dengan sistim proteksi petir, efek termal pelepasan muatan
petir adalah terbatas pada kenaikan temperatur konduktor yang dilalui
arus petir yang besar, waktunya adalah sangat singkat dan pengaruhnya
pada sistem proteksi petir biasanya diabaikan. Pada umumnya luas
penampang konduktor instalasi penangkal petir dipilih terutama untuk
memenuhi persyaratan kualitas mekanis, yang berarti sudah cukup besar
untuk membatasi kenaikan temperatur 1 derajat celcius.
EFEK MEKANIS
Apabila
arus petir melalui kabel penyalur pararel (konduktor) yang berdekatan
atau pada konduktor dengan tekukan yang tajam akan menimbulkan gaya
mekanis yang cukup besar, oleh karena itu diperlukan ikatan mekanis yang
cukup kuat. Efek mekanis lain ditimbulkan oleh sambaran petir yang
disebabkan kenaikan temeratur udara yang tiba-tiba mencapai 30.000 K dan
menyebabkan ledakkan pemuaian udara disekitar jalur muatan bergerak.
Hal ini dikarenakan jika konduktifitas logam diganti dengan
konduktifitas busur api listrik, enegi yang timbul akan meningkatkan
sekitar ratusan kali dan energi ini dapat menimbulkan kerusakan pada
struktur bangunan yang dilindungi.
Energi
yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang
dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu
pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat
Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050
dan 1.100 derajat Celcius.
Panas
yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali
lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan
mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi.
Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat
Celcius.
Dengan
kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya
yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola
lampu pijar berdaya 100 watt.
JENIS KERUSAKAN
Jenis
kerusakan akibat sambaran petir sangat tergantung pada besar kecilnya
petir dan sensitivitas peralatan , Adapun jenis kerusakan tsb
diantaranya adalah :
Kerusakan yang kelihatan secara visual, misalnya : terbakarnya komponen perangkat /module.
Damage pada data-data penting atau berubahnya output dari suatu perangkat ( Out of spec) sehingga harus di reset / di setting ulang.
Kerusakan yang kelihatan secara visual, misalnya : terbakarnya komponen perangkat /module.
Damage pada data-data penting atau berubahnya output dari suatu perangkat ( Out of spec) sehingga harus di reset / di setting ulang.
JALUR MASUKNYA THUNDERSTORM (PETIR)
Transient
yang berbahaya ini dapat masuk baik melalui hubungan langsung (
konduksi ) , melalui induksi arus pada line kabel ( kabel listrik, kabel
telepon, kabel data , kabel antena / waveguide antena ) , ataupun
melalui hubungan kapasitif. Yang paling sering menimbulkan kerusakan
adalah transient-induksi .Ledakan petir yang terjadi sangat jauh
sekalipun ( belasan kilometer dari lokasi perangkat ) dapat menimbulkan
induksi transient yang cukup berbahaya bagi perangkat elektronik yang
peka.
Perambatan
gelombang elektro-magnetik yang tertangkap di perkabelan listrik,
telepon, kabel data, kabel antena / wave guide akan menimbulkan tegangan
kejut ataupun arus kejut , dimana besar tegangan kejut atau arus kejut
tersebut tergantung pada besarnya rambatan gelombang elektro magnetik ,
dan pada panjangnya perkabelan / konduktor yang menangkap rambatan
tersebut.
Sambaran
Ancaman petir dapat berupa:
1. Sambaran petir langsung (dekat)
2. Sambaran petir tidak langsung (jauh)
Sambaran petir langsung dikenal sebagai sambaran dekat dan sambaran tidak langsung dikenal sebagai sambaran jauh.
Semakin
banyaknya pemakaian komponen mikroelektronik atau mikroprosesor untuk
perangkat Infokom atau IT telah menunjukkan statistik kerusakan cukup
besar yang disebabkan oleh kedua sambaran petir tersebut.
Sambaran langsung (jarak dekat)
Sambaran
langsung yaitu suatu sambaran dekat dari obyek (pohon, antena,gedung
dst). Misalnya, sambaran dekat dengan instalasi Telekomunikasi, atau
sambaran pada tower antenna, dll.
Arus
atau impulse petir yang besar dapat berupa thermal atau mekanikal
dimana suhu yang sangat tinggi dapat melelehkan logam atau gaya yang
cukup besar dapat mematahkan logam. Selain itu akan mengakibatkan drop
tegangan pada tahanan pembumian (grounding), kopling kapasitif dan
Tegangan induksi pada loop metal.
Sambaran tidak langsung (jarak jauh)
Sambaran
tidak langsung (jarak jauh) yaitu sambaran yang jauh dari obyek.
Sambaran suatu titik diluar obyek bisa sampai dengan ratusan Km sehingga
menimbulkan hantaran gelombang berjalan (electromagnetic wave) atau
induksi yang menuju ke peralatan listrik atau elektronika melalui
saluran listrik, telekomunikasi atau pipa air. Akibat sambaran tersebut
timbul tegangan lebih yang merupakan nilai puncak tegangan dan nilai
kecuraman tegangan.
Mekanisme masuknya Petir ke perangkat Infokom
Dari
sambaran langsung dapat terlihat jelas bekasnya pada obyek sedangkan
dari sambaran tidak langsung tidak nampak bekas sambaran namun cukup
berbahaya dan mengakibatkan kerugian material yang cukup besar.
Infrastruktur perangkat Infocom ditunjang oleh perkabelan Kabel Data
baik dari antena di Tower maupun Jaringan Kabel pelanggan (Voice, Video,
dll) dan Kabel Power dari sumber di luarnya yang semuanya adalah
sebagai jalan masuk atau hole bagi tegangan lebih jika terjadi sambaran
petir. Pada saat pelepasan muatan petir ke tanah yang berupa sambaran
petir akan timbul gelombang elektromagnetik yang merambat ke segala arah
dari titik sambaran yang akan menimbulkan tegangan lebih (Surge
Voltage). Pada zaman perangkat Infokom belum menggunakan mikroprosesor,
hal ini belum terasa akibatnya, namun pada saat ini saat teknologi
semakin berkembang pesat dimana hampir semua perangkat menggunakan
komponen mikroprosesor yang rawan terhadap petir, maka akibat dari
sambaran petir dekat atau jauh akan sangat terasa.
1. Melalui kopling induktif
Perangkat
Infokom yang yang selalu ditunjang dengan kabel data maupun listrik
melalui alur yang berbeda, mengakibatkan jaringan data dan listrik
membentuk suatu loop Induktif. Arus petir yang masuk melalui metal akan
menimbulkan medan magnetik yang akan menginduksikan tegangan pada loop
yang dibentuk oleh jaringan tersebut., lalu tegangan transversal akan
timbul di loop pada input dan output perangkat, dan ini akan merusak
perangkat. Seperti terjadi di Sentral Telepon Otomat (STO) Jember pada
tanggal 07 April 1995.
2. Kopling konduktif
Aliran
arus petir masuk ke kabel atau jalur kabel sehingga tegangan di sekitar
induktor akan terinduksi dan memberikan tegangan input dari peralatan
Infokom, atau timbul tegangan induksi elektromagnetik ketika sambaran
dekat. Seperti yang terjadi di Repeater Srewen September 1998.
3. Kopling galvanis (ohmis coupling).
Bila
terjadi kenaikan tegangan tanah mencapai Kilo Volt dari tahanan yang
berbeda dari dua perangkat yang terhubung dengan grounding yang berbeda,
tegangan tersebut dapat merusak perangkat. Contoh peristiwa di STO
Simpang lima Semarang 25 Desember 1995 jam 16.00 WIB.
4. Kopling kapasitif.
Jika
petir menyambar saluran masuk perangkat atau batang penangkal petir
maka tegangan pada saluran petir sampai ribuan volt lebih tinggi
dibanding sekitarnya dan mengakibatkan nilai kapasitor besar. Sehingga
secara kapasitif akan terkopling ke sekitarnya dan menimbulkan arus yang
mengalir keperangkat yang terkopling dan arus ke perangkat. Contoh
kejadiannya di STO Pagatan 13 Maret 1999 pada jam 21.00 WIT
Klasifikasi
tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang
berbeda-beda, tapi mempunyai sifat yang serupa kedalam kelompok-kelompok
atau sub-sub kelompok tertentu. Dari sudut pandang teknis, tanah dapat
digolongkan menjadi beberapa pokok yaitu : Batu krikil (gravel), pasir (
Sand), Lanau (Silt), Lempung (Clay).
Jenis tanah pada daerah kedalaman yang terbatas tergantung dari beberapa faktor yaitu :
1. Jenis tanah : tanah liat, berpasir, berbatu dan lain-lain.
2. Lapisan tanah : berlapis-lapis dengan tahanan berbeda atau uniform.
2. Lapisan tanah : berlapis-lapis dengan tahanan berbeda atau uniform.
Arrestor & Grounding
Sistem
proteksi internal pada prinsipnya adalah berupa pemasangan Arrester
antara line konduktor dan grounding. Pemasangan arester ini harus di
sesuaikan antara type arester dengan spesifikasi teknis perangkat yang
akan diproteksi.
Perlindungan
bertahap harus dilakukan karena sifat arrester yang dapat di produksi
oleh pabrik, yaitu berhubungan dengan kemampuan dan kecepatan respon
dari arrester untuk membuang energi transient ke ground.
Arrester
yang mempunyai kemampuan membuang energi yang lebih besar mempunyai
respon yang lebih lambat dibanding dengan arrester yang mempunyai daya
buang yang lebih kecil.
Arester
yang daya buangnya lebih kecil tapi mempunyai respon yang lebih cepat
juga berfungsi membuang bocoran energi transient dari arester sebelumnya
yang belum sempat dishortkan ke ground.
Harus
kita sadari bahwa kecepatan rambat energi transient petir ini sangat
cepat , hanya dalam ukuran nano detik.Disamping itu, arester kecepatan
tinggi ini juga diperlukan memproteksi perangkat dari arus transient
yang timbul akibat hubungan kapasitip ataupun induktip konduktor (
penghantar ) pada saat ada sambaran petir langsung maupun yang tidak
langsung , atau dapat juga diakibatkan oleh switching beban-beban
kapasitip / induktip yang besar.
Urutan
penempatan arester tidak boleh dibalik, sebab bila arester yang
kecepatannya lebih tinggi dengan daya buang yang lebih kecil di
tempatkan di zona awal maka dapat mengakibatkan arester akan rusak,
ditandai dgn perubahan warna pada indikatornya. Ukuran ambang batas
kerja arrestor pada umumnya antara 228-230 Volt untuk tegangan AC dan
60-75 Volt untuk tegangan DC.
Rangkaian sistim protection
JALUR MASUKNYA THUNDERSTORM (PETIR)
Transient
yang berbahaya ini dapat masuk baik melalui hubungan langsung (
konduksi ) , melalui induksi arus pada line kabel ( kabel listrik, kabel
telepon, kabel data , kabel antena / waveguide antena , tiang) ,
ataupun melalui hubungan kapasitif. Yang paling sering menimbulkan
kerusakan adalah transient-induksi .Ledakan petir yang terjadi sangat
jauh sekalipun ( belasan kilometer dari lokasi perangkat ) dapat
menimbulkan induksi transient yang membahayakan bagi perangkat
elektronik yang peka.
Perambatan
gelombang elektro-magnetik yang tertangkap di perkabelan listrik,
telepon, kabel data, kabel antena / wave guide akan menimbulkan tegangan
kejut ataupun arus kejut , dimana besar tegangan kejut atau arus kejut
tersebut tergantung pada besarnya rambatan gelombang elektro magnetik ,
dan pada panjangnya perkabelan / konduktor yang menangkap rambatan
tersebut.
Mekanisme masuknya sambaran petir ke perangkat
Proteksi terhadap Surge Current & Surge Voltage
Grounding
Grounding atau pentanahan untuk perangkat sesuai dengan standard mempunyai ukuran <= 3 ohm.
Grounding atau pentanahan untuk perangkat sesuai dengan standard mempunyai ukuran <= 3 ohm.
Arrester
Arrester
merupakan pengaman perangkat terhadap tegangan lebih yang diantaranya
diakibatkan oleh petir. Pada perangkat ONU biasanya yang dipasang yaitu
arrester yang bertype untuk over voltage protection.
Pemasangan arrester pada perangkat ONU yaitu :
Arrester
tegangan AC setelah MCB PLN (sebanyak 2 bh baik untuk L maupun N). Yang
harus diperhatikan pada PDB yaitu bar untuk Netral dan bar untuk
grounding terpisah.
Arrester
tegangan DC setelah rectifier.(sebanyak 2 bh, baik untuk (+) maupun
(-). Yang harus diperhatikan pada PDB yaitu bar untuk (+) dan bar untuk
grounding terpisah.
0 komentar:
Posting Komentar